Senin, 25 Mei 2015

Menggambar Bangun Ruang Tiga Dimensi

Beberapa istilah dalam menggambar bangun ruang :
Bidang gambar
Bidang gambar adalah suatu bidang sebagai tempat untuk menggambar
Bidang frontal
Bidang gambar yang sejajar dengan bidang gambar. Bidang ABFE dan DCHG adalah frontal. Keistimewaan bidang frontal adalah ukuran dan bentuk sama dengan bentuk dan ukuran sebenarnya.
Garis frontal
Garis yang terletak pada bidang frontal. Contoh garis frontal AE, BF, CG, DH, AB, EF, GH, dan CD.
Garis ortogonal
Garis yang tegak lurus pada bidang frontal misalnya AD, BC, EH, dan FG.
Sudut surut (sudut menyisi)
Sudut dalam gambar ruang yang besarnya ditentukan oleh garis frontal horisontal ke kanan dengan garis ortogonal ke belakang. Pada gambar di atas sudut surutnya ∠BAD dan ∠FEH. Sudut - sudut itu sebenarnya 90°, tetapi dalam gambar ruang dilukis kurang dari 90° atau lebih dari 90°..
Perbandingan Ortogonal (perbandingan proyeksi)
Perbandingan antara panjang garis ortogonal yang digambar dengan panjang garis ortogonal yang sebenarnya..

Misal panjang AD yang digambar 3 cm sedangkan panjang AD yang sebenarnya 6 cm maka :


Irisan Suatu Bidang Dengan Bangun Ruang
Irisan antara bidang dan bangun ruang merupakan bangun datar yang dibatasi oleh garis - garis potong antara bidang itu dengan bidang sisi dari bangun ruang yang bersangkutan serta membagi dua bangun ruang itu
Ada 2 cara untuk menggambar bangun ruang yaitu :
  1. Sumbu afinitas
  2. Titik potong diagonal irisan
Cara Menggambar dan Latihan
https://drive.google.com/open?id=0B6GfTs0ANzDyQ1VLUjUzcE5TVlU&authuser=0

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang Dalam Ruang

  1. Titik
  2. Sebuah hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak memiliki ukuran (besaran) sehingga dapat dikatakan titik tidak berdimensi. Sebuah titik dilukiskan dengan tanda noktah dan diberi huruf kapital..
  3. Garis
  4. Garis hanya mempunyai ukuran panjang tetapi tidak mempunyai ukuran lebar. Garis merupakan himpunan titik - titik yang hanya memiliki ukuran panjang, sehingga dikatakan garis berdimensi satu..
  5. Bidang
  6. Bidang merupakan himpunan titik - titik yang memiliki ukuran panjang dan luas, sehingga dapat dikatakan bidang berdimensi dua..
  7. Aksioma Garis dan Bidang
  8. Aksioma/postulat adalah pernyataan yang diandaikan benar dalam sebuah sistem dan kebenaran itu diterima tanpa pembuktian..
    1. Melalui sebuah titik sebarang yang tidak berimpit hanya dapat dibuat sebuah garis lurus
    2. Jika sebuah garis dan sebuah bidang memiliki dua titik persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang
    3. Melalui tiga buah titik sebarang tidak segaris hanya dapat dibuat sebuah bidang
    Berdasarkan aksioma - aksioma ini dapat diturunkan dalil - dalil untuk menentukan sebuah bidang :
    1. Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sebarang yang tidak segaris
    2. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik (titik terletak di luar garis)
    3. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan
    4. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar
    5. kedudukan titik, garis, dan bidang
Kedudukan Titik Terhadap Garis dan Titik Terhadap Bidang
  1. Titik Terletak pada Garis
  2. Sebuah titik dikatakan terletak pada garis, jika titik tersebut dapat dilalui oleh garis
  3. Titik di Luar Garis
  4. Sebuah titik dikatakan berada di luar garis, jika titik tersebut tidak dapat dilalui oleh garis
  5. Titik Terletak pada Bidang
  6. Sebuah titik dikatakan terletak pada bidang α, jika titik tersebut dapat dilalui oleh bidang α
  7. Titik di Luar Bidang
  8. Sebuah titik dikatakan berada di luar bidang α, jika titik tersebut tidak dapat dilalui oleh bidang α
Kedudukan Garis Terhadap Garis Lain
  1. Dua Garis Berpotongan
  2. Dua buah garis dikatakan berpotongan, jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan memiliki sebuah titik persekutuan. Titik persekutuan ini disebut titik potong. Jika dua buah garis berpotongan pada lebih dari satu titik potong, maka kedua garis ini dikatakan berimpit
  3. Dua Garis Sejajar
  4. Dua buah garis dikatakan sejajar, jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan tidak memiliki satupun titik persekutuan
  5. Dua garis bersilangan
  6. Dua buah garis dikatakan bersilangan (tidak berpotongan dan tidak sejajar) jika kedua garis itu tidak terletak pada sebuah bidang.
    kedudukan garis terhadap garis lain
  7. Aksioma Dua Garis Sejajar
  8. Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis tertentu.
    Dalil tentang dua garis sejajar :
    1. Jika garis a sejajar dengan garis b dan garis b sejajar dengan garis c, maka garis a sejajar dengan garis c..
    2. Jika garis a sejajar garis b dan memotong garis c, garis b sejajar garis a dan juga memotong garis c, maka garis - garis a,b, dan c terletak pada sebuah bidang.
    3. Jika garis a sejajar dengan garis b dan garis b menembus bidang, maka garis a juga menembus bidang.
Kedudukan Garis Terhadap Bidang
  1. Garis Terletak pada Bidang
  2. Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika garis dan bidang itu sekurang - kurangnya memiliki dua titik persekutuan.
  3. Garis Sejajar Bidang
  4. Sebuah garis dikatakan sejajar bidang, jika garis dan bidang itu tidak memiliki satupun titik persekutuan.
  5. Garis Memotong atau Menembus Bidang
  6. Sebuah garis dikatakan memotong atau menembus bidang, jika garis tersebut dan bidang hanya memiliki sebuah titik persekutuan. Titik persekutuan ini dinamakan titik potong atau titik tembus..
    Sebagai contoh, perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini :

    1. Rusuk - rusuk kubus yang terletak pada bidang α adalah rusuk - rusuk EF, EH, FG, dan GH
    2. Rusuk - rusuk kubus yang sejajar dengan bidang α adalah rusuk - rusuk AB, AD, BC, dan CD
    3. Rusuk - rusuk kubus yang memotong atau menembus bidang α adalah rusuk - rusuk AE, BF, CG, dan DH
    Dalil - Dalil Garis Sejajar Bidang
    1. Jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h terletak pada bidang α, maka garis g sejajar dengan bidang α
    2. Jika bidang α melalui garis g dan garis g sejajar terhadap bidang β, maka garis potong antara bidang α dengan bidang β akan sejajar terhadap garis g
    3. Jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h sejajar terhadap bidang α, maka garis g sejajar terhadap bidang α
    4. Jika bidang α dan bidang β berpotongan dan masing - masing sejajar terhadap garis g maka garis potong antara bidang α dan bidang &beta akan sejajar dengan garis g..
    5. garis - garis sejajar bidang
Titik Tembus Garis dan Bidang yang Berpotongan
  1. Buat bidang β melalui garis g
  2. Tentukan garis potong abtara bidang α dan β, yaitu garis (α, β)
  3. Titik potong gartis g dengan garis (α, β) adalah titik tembusnya adalah titik T
  4. titik tembus garis
Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Lain
  1. Dua bidang Berimpit
  2. Bidang α dan β dikatakan berimpit, jika setiap titik yang terletak pada bidang &alpha juga terletakpada bidang β
  3. Dua Bidang Sejajar
  4. Bidang α dan β dikatakan sejajar, jika kedua bidang itu tidak memiliki satupun titik persekutuan..
  5. Dua Bidang Berpotongan
  6. Bidang α dan β dikatakan berpotongan, jika kedua bidang itu tepat memiliki tepat sebuah garis persekutuan..
    kedudukan bidang terhadap bidang lain
  7. Tiga Bidang Berpotongan
  8. JIka tiga buah bidang berpotongan dan memiliki tiga buah garis persekutuan, maka kemungkinan kedudukan dari ketiga garis persekutuan itu adalah berimpit, sejajar, atau melalui sebuah titik..
Jarak dari Titik ke Titik, Titik ke Garis, dan Titik ke Bidang
  1. Jarak antara Titik dan Titik
  2. Jarak antara titik P dan Q adalah panjang ruas garis PQ
  3. Jarak antara Titik dan Garis
  4. Jarak antara titik P dan garis q ditentukan dengan cara menarik garis dari titik P tegak lurus garis q, maka garis PP' adalah jarak antara titik P dan garis q, kemudian untuk memudahkan penghitungan kita buat bentuk segitiga. Apabila segitiga yang terjadi berbentuk segitiga sebarang maka penyelesaiannya bisa kita gunakan aturan cosinus, aturan sinus, atau perbandingan sudut trigonometri yang berelasi..
  5. Jarak antara Titik dan Bidang
  6. Jarak antara titik P dengan bidang α adalah panjang ruas garis PP', dengan P' merupakan proyeksi titk P pada bidang α.
Jarak dari Garis ke Garis, Garis ke Bidang, dan Bidang ke Bidang
  1. Jarak dua garis bersilangan
  2. Jarak garis BC dan AH adalah garis AB (lihat gambar di samping )
    Pada gambar diatas mencari jarak antara garis BE dan CF, kemudian dibuat bidang yang dilalui oleh kedua garis tadi, jarak dua bidang yang sejajar itu merupakan jarak antara garis BE dengan CF ( garis PQ )
  3. Jarak dua garis sejajar
  4. Pada gambar di atas mencari jarak antara 2 garis yang sejajar yaitu EH dengan BC, karena kedua garis itu sejajar maka dapat dibuat sebuah bidang yang melalui kedua garis itu, jarak kedua garis itu adalah garis BE atau CH
  5. Jarak garis dan bidang yang sejajar
  6. Gambar diatas, mencari jarak dari garis AE ke bidang DBFH yang sejajar, dibuat bidang yang melalui garis AE dimana bidang tersebut juga memotong tegak lurus bidang DBFH, dari garis persekutuan antara dua bidang ditarik garis tegak lurus AE..
  7. Jarak dua bidang yang sejajar
  8. Jarak antara bidang α dan β yang sejajar dalah jarak sebarang titik A pada bidang α dan A' pada bidang β, dimana A' adalah proyeksi titik A pada bidang β
    A = sebarang titik pada bidang α
    A' = proyeksi titik A pada bidang β
    AA' = jarak antara bidang &alpha dan beta;
Menghitung Sudut Ruang
  1. Sudut antara dua garis berpotongan
  2. Dua garis dikatakan berpotongan,maka dua garis tersebut berada dalam bidang yang sama. Maka menentukan sudut dua garis yang berpotongan sama seperti menentukan sudut berpotongan pada bidang datar..
  3. Sudut antara dua garis bersilangan
  4. Dua garis dikatakan bersilangan, maka dua garis tersebut berada dalam bidang yang berlainan. Maka menentukan sudut dua garis yang bersilangan dengan cara menggeser salah satu garis atau keduanya sehingga keduanya terletak pada bidang yang sama. Sudut yang terbentuk setelah pergeseran adalah sudut antara dua garis bersilangan yang dimaksud..
    Gambar di atas cara menentukan besar sudut antara dua garis yang bersilangan DE dan HF..
  5. Sudut antara garis dan bidang
  6. Jika suatu garis tidak tegak lurus pada bidang, maka sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip yang dibentuk oleh garis dan proyeksi garis tersebut pada bidang...
    P'Q = proyeksi garis PQ pada bidang
  7. Sudut antara dua bidang
  8. Sudut antara dua bidang yang berpotongan adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis yang berpotongan, garis - garis itu tegak lurus terhadap garis potong antara kedua bidang tersebut...
    Gambar diatas menunjukkan sudut antara bidang TBA dengan bidang ABC...
Latihan Soal dan Pembahasannya
  1. Lukislah suatu bidang α yang melalui titk - titik A,B, dan C
  2. Jawab :
  3. Diketahui garis α menembus bidang α dan β di titik A dan B. Titik C pada bidang β dan garis b pada bidang α. Lukislah sebuah garis x yang melalui titik C dan memotong garis a dan b...
  4. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm. Jika S merupakan proyeksi titik C pada AFH maka jarak titik A ke titik S adalah..
  5. Jawab :




  6. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan luas permukaannya adalah 216 dm² . Jarak diagonal ruang BH dan diagonal sisi AC adalah...
  7. Jawab :
    Jarak garis BH dengan garis AC sama dengan yz lihat gambar di bawah ini :



  8. Diberikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang diagonal ruangnya 12√3 cm. Jarak bidang CFH dan bidang BDE adalah...
  9. Jawab :

    Lihat gambar di atas jarak kedua bidang sama dengan jarak titik x dan y (xy)..






  10. Diketahui bidang empat T.ABC, TA = TB = 5, TC = 2, CA = CB = 4, AB = 6. Jika α adalah sudut antara garis TC dan bidang TAB, maka cos α adalah....
  11. Jawab :




  12. Diketahui bidang empat T.ABC. Bidang - bidang TAB. TAC, dan ABC saling tegak lurus. Jika TA = 3, AB = AC = √3, danα adalah sudut antara bidang ABC dan bidang TBC, maka sin α sama dengan....
  13. Dalam kubus ABCD.EFGH, jika θ adalah sudut antara bidang AHF dan CHF, maka cos θ sama dengan...

Minggu, 24 Mei 2015

Materi Ruang Dimensi Tiga

DIMENSI TIGA - Hai berjumpa lagi dengan Dimensi Tiga, pada pembahasan materi kali ini kita akan membahas mengenai Materi Ruang Dimensi Tiga SMA Kelas X. Pada materi ini ada 2 sub-judul yang akan dibahas, dimulai dari pembahasan mengenai jarak dan sudut. Yuk langsung saja kita lihat pembahasannya.

  • Jarak

Garis tegak lurus bidang
Merupakan sebuah garis yang posisinya tegak lurus pada suatu bidang dimana garis tersebut tegak lurus terhadap setiap garis yang ada pada bidang tersebut.
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika SMA Kelas X
Jarak titik dan garis
Jarak titik A dengan garis G merupakan panjang ruas dari garis AA' dimana titik A' merupakan proyeksi dari A pada g.
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika SMA Kelas X
Jarak titik dan bidang
Jarak antara titik A dan bidang merupakan panjang dari ruas garis AA' dimana titik A' adalah proyeksi dari titik A pada bidang.
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika SMA Kelas X
Jarak antara dua garis sejajar
Untuk mengetahui jarak antara dua garis sejajar, kita harus menggambar sebuah garis lurus diantara keduanya. Jarak titik potong yang dihasilkan merupakan jarak dari kedua garis itu.
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika SMA Kelas X
Jarak garis dan bidang yang sejajar
Untuk menentukan jarak antara garis dan bidang adalah dengan membuat proyeksi garis pada bidang. Jarak antara garis dengan bayangannya adalah jarak garis terhadap bidang.
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika SMA Kelas X
Jarak antar titik sudut pada kubus
Jarak antar titik sudut pada kubus dapat diketahui melalui rumus:
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika SMA Kelas X
diagonal  sisi     AC = a2
diagonal  ruang CE = a3
ruas garis          EO = a/26

Penting untuk diingat:
ketika kalian ingin menentukan jarak, hal yang pertama kali harus kalian lakukan adalah membuat garis-garis bantu yang membentuk segitiga. dengan begitu kalian akan lebih mudah dalam mencari jarak yang ditanyakan di dalam soal.
  • Sudut

Sudut antara garis dan bidang
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut yang terbentuk antara garis dengan bayangannya apabila garis itu diproyeksikan terhadap bidang yang ada di bawahnya.
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika SMA Kelas X

Sudut antara dua bidang
Sudut antara dua bidang merupakan sudut yang terbentuk oleh dua buah garis lurus yang posisinya tegak lurus dengan garis potong pada bidang α dan β
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika SMA Kelas X
Penting untuk diingat:
Ketika kalian ingin menentukan sudut, hal paling pertama yang harus kalian lakukan adalah menentukan terlebih dahulu titik potong diantara dua obyek yang akan dicari sudutnya, setelah itu buatlah garis-garis bantu yang membentuk segitiga.

Sekian pembahasan mengenai Materi Ruang Dimensi Tiga SMA Kelas X. Sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya.